Metode
brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara
melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab,
menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah
tersebut berkembang menjadi masalah baru .
Tokoh yang
mempopulerkan metode brainstorming adalah Alex F. Osborn yang dalam
bukunya Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang
saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk metode diskusi guna
menghimpun ide atau gagasan, pendapat, dan pengalaman siswa.
Teknik ini hanya untuk menghasilkan gagasan yang
mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya
banyak ide, termasuk ide yang nyleneh, liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat
menghasilkan ide yang kreatif.
Metode brainstorming bertujuan untuk menghimpun
ide, pendapat, informasi, pengalaman semua siswa yang sama atau berbeda. Hasil
akhirnya lantas dijadikan peta info, peta pengalaman, atau peta ide (mindmap) untuk evaluasi. Metode ini menguras habis apa yang
dipikirkan para siswa di dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan guru di
kelas.
Langkah-langkah Penerapan Metode Brainstorming
· Pemberian informasi dan
motivasi. Pada tahap ini guru
menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak
siswa agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
· Identifikasi. Siswa diajak memberikan sumbang saran pemikiran
sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan siswa ditampung, ditulis dan
jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan
hanya untuk meminta penjelasan.
· Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati
oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.
· Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang
telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan
permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah
salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang
saran bisa dimintai argumentasinya.
· Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan
butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas,
maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling
tepat.
Tugas guru dalam pelaksanaan metode brainstorming:
· Memberikan masalah yang
mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya.
· Tidak boleh mengomentari
atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah.
·
Guru tidak perlu
menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa.
· Guru hanya menampung semua
pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas mendapat
giliran.
·
Memberikan pertanyaan untuk
memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.
Tugas siswa dalam pelaksanaan metode brainstorming:
· Menanggapi masalah dengan
mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan
masalah baru.
·
Belajar dan melatih
merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
·
Berpartisipasi aktif, dan
berani mengemukakan pendapatnya.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
Kelebihan
metode brainstorming adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan
atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan
dituntut untuk mengeluarkan semua ide sesuai dengan kapasitas wawasan dan
psikologisnya. Sebagai mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan metode brainstorming antara lain:
·
Siswa berfikir untuk
menyatakan pendapat.
·
Melatih siswa berpikir
dengan cepat dan tersusun logis.
· Merangsang siswa untuk
selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh
guru.
·
Meningkatkan partisipasi
siswa dalam menerima pelajaran.
·
Siswa yang kurang aktif
mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
·
Terjadi persaingan yang
sehat.
·
Anak merasa bebas dan
gembira.
·
Suasana demokratis dan
disiplin dapat ditumbuhkan.
·
Meningkatkan motivasi
belajar.
Kekurangan metode brainstorming antara lain:
·
Memerlukan waktu yang
relatif lama.
·
Lebih didominasi oleh siswa
yang pandai.
·
Siswa yang kurang pandai
(lambat) selalu ketinggalan.
·
Hanya menampung tanggapan
siswa saja.
·
Guru tidak pernah
merumuskan suatu kesimpulan.
·
Siswa tidak segera tahu
apakah pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah.
·
Tidak menjamin
terpecahkannya suatu masalah.
·
Masalah bisa melebar ke
arah yang kurang diharapkan.
Kekurangan di atas bisa diatasi jika guru atau
pemimpin kelompok bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk
mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam
kelas sebaik mungkin dengan cara benar-benar menguasai materi yang akan
disampaikan dan merencanakan kegiatan belajar dengan baik.
Sumber:
gurukelas.com
Komentar
Posting Komentar